struktur beton |
www.ilmigadhismaha.blogspot.com/:- Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia. Ini disebabkan diantaranya karena:
- bahan-bahan dasar pembuat beton seperti air, semen, pasir dan agregat kasar mudah didapat
- beton itu relatif awet atau tahan lama (durable)
- beton mudah dibentuk keberbagai bentuk yang diinginkan
Seperti telah disinggung diatas, beton dibuat dengan mencampurkan:
- Air
- Semen
- Agregat halus (pasir)
- Agregat kasar
- Bahan campuran tambahan jika diperlukan
Bahan-bahan dasar beton dengan proporsi tertentu yang dihasilkan
dari perencanaan campuran dicampur dengan mengikuti prosedur pencampuran
yang dijabarkan di buku peraturan beton. Proporsi campuran beton
biasanya dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
- kemudahan dalam pelaksanaan seperti transportasi, pengecoran dan pemadatan
- waktu yang diperlukan sebelum beton mengeras (setting time)
- kekuatan dan ketahanan dari beton
Perbedaan komposisi dari setiap bahan dasar beton akan memperngaruhi properti-properti beton yang dihasilkan, seperti:
- kemudahan pengerjaan
- kesatuan
- kekuatan
- ketahanan atau keawetan
Sebelum kita membahas tentang properti-properti beton, ada baiknya
kita bahas dulu setiap bahan dasar yang akan kita gunakan untuk membuat
beton. Ini akan membantu kita untuk lebih mengerti perilaku dari beton.
Semen adalah bubuk halus yang jika dicampur dengan
air akan menhasilkan adukan semen. Adukan semen ini berfungsi untuk
mengikat dan menahan bersama agregat-agregat di dalam campuran. Ada
beberapa jenis semen yang kita kenal, yaitu:
- Semen portland
- Semen blended hidrolis
- Semen hidrolis expansif
Dari berbagai jenis semen diatas, semen portland adalah semen yang
pada umumnya digunakan pada pelaksanaan konstruksi. Adapun semen lainnya
hanya digunakan untuk bangunan atau kondisi tertentu saja. Disini kita
hanya akan membahas semen portland.
Semen portland dibagi lagi menjadi beberapa tipe:
- Semen portland tipe I: Semen portland biasa ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989)
- Semen portland tipe II: Semen tahan sulfat yang menengah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 1370 :1974)
- Semen portland tipe III: Semen dengan kekuatan awal yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :1989 )
- Semen portland tipe IV: Semen dengan panas hidrasi yang rendah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 )
- Semen portland tipe V: Semen tahan sulfat yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 4027 :1980)
Semen portland tipe I adalah semen yang
umum digunakan untuk berbagai jenis penggunaan dimana properti-properti
tertentu seperti yang diberikan oleh tipe-tipe yang lain tidak
diperlukan.
\
Semen portland tipe II digunakan jika perlindungan
terhadap pengaruh sulfat pada level yang moderat diperlukan. Biasanya
struktur-struktur drainase terekspos terhadap keberadaan sulfat pada
level moderat.
Semen portland tipe III memberikan kekuatan awal
yang tinggi. Hal ini berguna jika kita ingin membongkar bekesting lebih
cepat atau beton ingin segera dibebankan atau difungsikan.
Semen portland tipe IV menghasil panas hidrasi yang rendah.
Semen portland tipe V digunakan untuk mengatasi
penggunaan beton di konstruksi yang terekspos terhadap sulfat dalam
kandungan tinggi (tanah atau air tanah).
Berdasarkan uraian diatas, jelas setiap jenis semen portland akan menghasilkan properti yang berbeda.
Karena semen portland akan bereaksi jika bercampur dengan air atau
kelembaban, maka penyimpanan semen portland perlu diberikan perhatian
khusus. Semen sebaiknya tidak disimpan diatas permukaan tanah. Tempat
penyimpanan juga sebaiknya mempunyai pengudaraan yang baik, bersih dan
kering.
Agregat dibagi menjadi dua bagian, agregate halus dan kasar.
- Agregat halus atau pasir
- Agregat kasar termasuk batu pecah dan kerikil
Beberapa karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:
- Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih tinggi juga.
- Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan
- Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen
- Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak terganggu
- Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi sehingga mereka akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang dihasilkan akan lebih padat dan kuat.
- Bentuk agregat, agregat yang bundar akan menhasilkan campuran yang mudah dikerjakan sedangkan agregat yang berbentuk tajam akan sukar untuk dicor, dikerjakan/diratakan dan dipadatkan akan tetapi menghasilkan beton yang lebih kuat.
Agregat-agregat sebaiknya disimpan ditempat yang bersih, terpisah
dari bahan konstruksi yang lain dan kering. Jika tempat penyimpanan
basah, maka jumlah air yang diperlukan untuk campuran perlu dikoreksi.
Air adalah bagian vital dari campuran beton karena
air diperlukan untuk hidrasi semen yang akan menghasilkan adukan semen
yang akan mengeras seperti batu. Adukan semen ini yang ketika keras akan
mengikat agregat-agregat menjadi satu kesatuan yang padu. Karena
peranannya ini, air harus bersih dari kontaminasi kotoran, unsur-unsur
kimia dan sampah yang munkin akan mempengaruhi beton. Untuk itu, air
harus dicek kebersihannya sebelum dipakai. Patokannya, kalau air itu
aman diminum, maka air itu juga bisa digunakan di campuran beton.
Bahan tambahan biasanya diperlukan jika kita ingin
mengubah properti dari beton yang dihasilkan, baik pada keadaan cair
atau setelah keras seperti misalnya untuk menambah kemudahan pengerjaan
dari suatu campuran beton.
Facebook Blogger Plugin by deercali.blogspot.com | Get Widget
Posted by 9:53 AM and have
1 comments
, Published at
Grand Sierra Resort Casino - MapyRO
ReplyDeleteGrand Sierra 공주 출장마사지 Resort Casino is a casino, hotel and destination 아산 출장안마 located 김천 출장안마 in 수원 출장샵 Monterey, California. The casino's 16 table games 서울특별 출장샵 include blackjack, roulette,